- Capital Cost
- Operational Cost
- Service dan Maintenance
Untuk Capital Cost Chiller, bisa langsung terlihat dari penawaran yang diajukan oleh para supplier pada saat tender. Tiap-tiap supplier mengajukan harga masing-masing dengan berbagai fitur-fitur/kelebihan masing-masing supplier. Pastikan breakdown item yang ditawarkan setiap supplier sama, sehingga dalam membandingkan bisa langsung apple to apple.
Untuk Operational cost Chiller, bisa dihitung dari COP-nya. COP adalah Coefficient of Performance. Inilah yang menentukan besarnya tagihan listrik per bulan. Semakin tinggi COP suatu Chiller, semakin ekonomis tagihan listrik untuk operasinya. Untuk menghitungnya, kita harus tahu berapa persen chiller tersebut akan dioperasikan, misalnya hanya akan dibebani 75% dari kapasitasnya. COP Chiller pada beban 75%, 85%, atau 100% biasanya berbeda, COP 2.8 - 3.0 sudah bagus. Oleh karena itu kita harus bisa memperkirakan pada beban berapa persen chiller dioperasikan. Setelah itu baru kita hitung
Biaya Operasi Chiller/bulan = COP x kW x Jam Operasi/hari x 30 (hari) x Harga listrik per kW
Dari perhitungan itu kita bisa dapat perhitungan kasar berapa biaya untuk operasi Chiller. Berapa biaya yang bisa kita hemat dibanding Chiller lain dalam satu bulan atau satu tahun.
Untuk Service dan Maintenance tahun ke-2 dan ke-3 adalah untuk mengetahui perkiraan berapa besar biaya untuk service dan maintenance setelah masa garansi. Service dan maintenance tersebut bisa termasuk spare part atau hanya jasa service saja. Untuk Service dan Maintenance bisa dibuat dalam kontrak tersendiri, terpisah dengan kontrak supply dan delivery.
Demikian yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.